Temu Orang Muda Katolik Sedekenat Kotawaringin Timur

Berikut adalah berita temu Orang Muda katolik di dekenat Kotawaringin Timur:

Hari pertama: Kamis, 9 Juli 2015

Acara temu OMK sedekenat Kotim dibuka dengan pemotongan pantan untuk menyambut para peserta yang akan mengikuti acara temu OMK tersebut. Pemotongan pantan dilakukan oleh para Pastor  yang hadir dan disambut oleh  Pastor Aden dan Pastor Bona (Pastor Paroki Rantau Pulut) bersama para Dewan Paroki dan umat Rantau Pulut.  Acara temu OMK sedekenat Kotim merupakan acara yang dilakukan rutin yakni 2 tahun sekali dan dilaksanakan secara bergiliran pada paroki yang berbeda-beda sedekenat Kotim. Dan pada tahun 2015 ini Paroki Rantau Pulut mendapat giliran sebagai tuan rumah berdasarkan hasil kesepakatan pada temu OMK sedekenat Kotim tahun 2013 lalu di Kasongan. Dalam temu OMK sedekenat Kotim kali ini tema yang dipilih adalah “Against The Flows” yaitu menantang arus.

Untuk memulai berbagai rangkaian acara diawali dengan Misa pembukaan yang dipimpin oleh Pastor Teddy, MSF. Pada misa pembukaan tersebut Pastor Teddy mengajak para peserta bersama-sama “membuka hati untuk memberikan diri secara cuma-cuma kepada Tuhan dengan menyadari anugrah yang telah diberikan Tuhan kepada kita”. Setelah misa selesai dilanjutkan dengan acara perkenalan dan penampilan yel-yel dari tiap Paroki. Dalam acara tersebut para peserta terlihat antusias dan sangat semangat walupun telah melakukan perjalanan jauh dari Paroki nya masing-masing untuk sampai di Rantau Pulut. Untuk menutup berbagai rangkaian acara pada hari pertama tersebut diakhiri dengan pembagian kelompok dan doa malam singkat.

Hari kedua : Jumat, 10 Juli 2015

Diawali dengan misa pagi dan sarapan. Setelah sarapan para peserta mengikuti materi sesi I yang dibawakan oleh Pastodekenat kotim2r Teddy yaitu “Siapa OMK itu?”. Dalam materi ini OMK diajak untuk menyadari siapa OMK dengan mengenal jati diri dan identitasnya agar dapat menantang arus yang sedang dihadapi pada masa sekarang dan akan datang. Identitas OMK yang harus disadari yaitu: OMK sebagai Yesus Muda, OMK sebagai murid yang diutus, dan OMK sebagai anggota Gereja. Pada sesi ini peserta juga diberi pertanyaan diskusi dalam kelompok yang akan dipresentasikan pada malam hari. Pertanyaan yang diberikan yaitu “Apa yang harus saya lakukan (pribadi dan bersama-sama) untuk terus menghidupkan identitas sebagai OMK?” Peserta juga diberi tugas untuk membuat gerakan dari lagu yang telah diajarkan Pastor Teddy yaitu lagu yang berjudul “EMANUEL”. Tugas tersebut diberikan agar para peserta dapat berinteraksi dengan teman-teman kelompoknya, melalui tugas itu Pastor juga dapat melihat siapa ya
ng paling aktif dalam kelompok dan berjiwa pemimpin bagi teman-temannya. Setelah selesai materi I, para peserta diberikan waktu untuk makan siang dan keperluan pribadi lainnya.

Pada materi II “OMK mencintai Kitab Suci” Pastor Teddy menjelaskan bahwa OMK harus mencintai Kitab Suci agar mengenali Yesus dan meneladani cara hidup-Nya. Agar mencintai Kitab Suci OMK harus membaca, merenungkan, dan melaksanakan perintah Kitab Suci dalam kehidupannya sehari-hari. setelah selesai materi para peserta diberi waktu istrahat untuk snack dan mandi.

Sekitar pukul 18.00 WIB para peserta berkumpul untuk mengikuti kegiatan selanjutnya yaitu mempresentasikan tugas yang telah didiskusikan dalam kelompok tadi. Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusinya peserta diberi waktu untuk makan malam.

Setelah selesai makan malam, peserta mengikuti acara selanjutnya yaitu mempraktekkan gerakan lagu “EMANUEL” dalam tugas yang diberikan Pastor Teddy pada sesi I. Dalam acara ini para peserta mengeluarkan kreatifitasnya masing-masing agar memperoleh gerakan sekreatif mungkin dari lagu “EMANUEL” tersebut. Namun yang tak kalah serunya para Pastor, Suster, Diakon, pendamping, dan pendukung juga turut mempersembahkan kreatifitas mereka. Acara tersebut
berjalan dengan penuh keceriaan dan semangat dari semua peserta. Untuk menutup acara pada malam itu diakhiri dengan doa malam singkat.

Hari ketiga Sabtu : 11 Juli 2015

Diawali dengan misa pagi dan sarapan. Setelah sarapan para peserta mengikuti materi sesi III yang dibawakan oleh Suster Veda yaitu “Mengenal Arus Zaman”. Dalam materi ini Suster menjelaskan bahwa generasi ini harus bijak dalam menghadapi arus zaman yakni dengan kesabaran, kesederhanaan, dan kebijaksanaan. Agar kita tidak dengan mudah terpengaruh untuk pindah agama, kita harus masing-masing memiliki pengalaman hidup pribadi dengan Allah dan juga kita harus mengenal agama kita. Setelah selesai materi para peserta diberikan waktu untuk snack.

Pada materi sesi IV “OMK Mengatasi Arus Zaman”. Kesimpulan penjelasan yang diberikan Suster Veda dalam sesi ini yaitu agar dapat mengatasi arus zaman kita harus selalu terhubung kepada Allah dengan selalu membaca Kitab Suci, berdoa, mendengarkan sabda-Nya, dan mengikuti sakramen-sakramen. Setelah selesai materi pada sesi ini peserta d
iberi waktu makan siang dan persiapan untuk mengikuti kegiatan mencintai lingkungan.

Kegiatan mencintai lingkungan dilakukan dengan aksi memungut sampah pada sekitar lokasi kegiatan, dua RT terdekat, dan ligkungan Gereja Hati Kudus Yesus Rantau Pulut. Setelah selesai memungut sampah para peserta mengumpulkan sampah pada tempat yang sudah ditentukan untuk pembakaran. Sebelum membakar sampah, Pastor Aden meminta salah satu perwakilan dari masing-masing Paroki untuk membakar sampah yang telah terkumpul. Pastor Aden memberi makna dari kegiatan tersebut. Pastor mengajak OMK untuk membayangkan bagaimana banyaknya tumpukan sampah dalam setiap harinya jika hanya dalam 2 RT saja kita mendapatkan segini banyak. Pastor juga berpesan agar OMK setelah pulang ke Paroki masing-masing dapat melakukan program kerja mencintai lingkungan dengan cara seperti yang telah dilakukan. Setelah selesai melakukan kegiatan mencintai lingkungan dilanjutkan dengan pertandingan voly antar Paroki. Paroki yang menjadi juara pertama adalah Paroki Rantau Pulut, juara kedua Paroki Telok Katingan, dan juara ketiga Paroki Parenggean. Setelah selesai mengikuti pertandingan voly para peserta diberi waktu untuk snack, mandi, istrahat, makan malam, dan persiapan pentas seni. Pada pentas seni masing-masing Paroki memberikan persembahan penampilan terbaik mereka. Ada Paroki yang menampilkan tari-tarian tradisional dengan khas budaya daerahnya masing-masing, ada Paroki yang menampilkan nyanyian, dan ada pula Paroki yang menampilkan sketsa. Dalam pentas seni masing-masing Paroki juga menampilkan puisi dengan kreatifitas mereka. Dan setelah penampilan puisi dilanjutkan dengan penjelasan symbol OMK tiap Paroki. Acara pentas senipun berjalan dengan sangat meriah. Setelah selesai acara pentas seni dilanjutkan dengan doa malam. Setelah selesai doa malam dilanjutkan dengan api unggun dan acara bersama malam penutupan.

Hari keempat : Minggu, 12 Juli 2015

Diawali dengan sarapan pagi, dan setelah sarapan peserta mengikuti materi sesi V “Pergilah Aku diutus” yang dibawakan oleh Suster Veda”. Dalam materi yang terakhir ini suster mengajak para peserta untuk menyadari bahwa dalam pertemuan temu OMK ini kita telah diperkaya dengan pengalaman dan pengetahuan tentang iman kepada Yesus. Akhirnya kita diutus untuk “Pergilah dan bawalah kepada setiap orang signal cinta kasih Yesus”. Sebagai OMK kita harus membawa sinyal cinta kasih Yesus, signal pengharapan, dan signal kepercayaan.

Untuk menutup semua rangkaian acara OMK sedekenat Kotim diakhiri dengan misa penutup bersama seluruh umat Paroki Rantau Pulut yang dipimpin oleh Pastor Hendy (Pastor Dekenat Kotim). Pastor Hendy mengajak OMK untuk pergi dengan membawa identitas OMK dan selalu membawa signal cinta kasih Yesus agar dapat menantang arus zaman masa sekarang dan pada masa yang akan datang. Selesai misa penutup diakhiri dengan makan siang bersama dan sayonara.

Oleh: Reny L

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *