Paroki St. Theresia Rungan – Manuhing

  1. Sejarah Singkat Terbentuknya Paroki

Stasi Rungan – Manuhing sebelumnya adalah merupakan bagian wilayah karya dari Paroki Kuala Kurun. Stasi ini megereja-runganrupakan daerah penerima warga trans Flores dan Jawa, sehingga menambah jumlah umat katolik. P. Clemens Cletus SVD mengutarakan kepada para Dewan Keuskupan, akan niatnya untuk memisahkan stasi ini supaya dijadikan paroki sendiri. Setelah melalui berbagai macam pertimbangan, maka stasi Rungan-Manuhing dianggap sudah layak untuk dijadikan sebuah paroki Pra administratif, maka Dewan Keuskupan memutuskan stasi Rungan-Manuhing dijadikan Paroki Pra Administratif dengan surat keputusan Keuskupan Palangka Raya, Nomor : 130/SK-K.PRY/XII/1996 tertanggal 9 Desember 1996 sekaligus mengangkat P. Frieds Meko SVD sebagai pastor parokinya yang pertama. Beliau bertugas s.d. Juni 1999 kemudian digantikan oleh P. Silvanus Subandi Pr.

  1. Wilayah, Jumlah Umat, Stasi dan Tempat Ibadat

Paroki St. Theresia Rungan-Manuhing (Ruman) yang berpusat di Rabambang, meliputi 2 wilayah kecamatan yaitu kecamatan Rungan Ibukotanya Tumbang Jutuh dan Kecamatan Manuhing ibu kotanya Tumbang Talaken. Ada 15 stasi yang tersebar di dua kecamatan ini. Stasi yang paling jauh adalah stasi Tehang dan anak stasi Malahoi. Stasi yang paling dekat adalah Berengbelawan SP1 dan SP4 dengan jarak 140 Km. dari Palangka Raya. Jumlah Umat awal tahun 2003 ada 1.294 jiwa dengan jumlah 1 gereja induk dan 2 kapel di stasi.

  1. Karya Pastoral dan Tenaga Pastoral

Karya Pastoral paroki ini mengacu pada Pedoman Kerja Keuskupan Palangka Raya dengan memperhatikan karya-karya Persatuan Iman, Persatuan Ibadat, Persatuan Pelayanan dan Persatuan Misioner.

Pelajaran agama dilakukan oleh katekis/Guru Agama dengan Koordinator pastor paroki dan kerjasama dengan umat. Kemudian yang lainnya seperti Pendalaman Iman, Kursus Persiapan Perkawinan, Sekolah Minggu, dll. belum secara rutin dapat dilaksanakan. Perayaan Ekaristi baru diadakan di semua stasi apabila Pastor mengadakan turne. Persiapan untuk penerimaan Sakramen Pembaptisan, Krisma, Perkawinan dan Komuni Pertama disiapkan oleh katekis berkoordinasi dengan pastor paroki.

Kerjasama dengan golongan lain, selama ini berjalan baik. Seperti halnya kerja sama berformat sosial, dengan mengundang organisasi-organisasi dari luar paroki untuk mengadakan pengobatan dan sunatan gratis, bakti sosial keliling ke stasi-stasi/desa.

Karya pastoral ini mengalami beberapa kendala diantaranya Pastor Parokinya masih berdomisili di Palangka Raya dan hanya dibantu oleh  1 orang katekis sebagai pegawai negeri. Dilihat dari efektifitas dan efisiensi kerja, katekis ini belum dapat berbuat banyak dalam arti mengadakan turne keliling pada waktu antara pastor mengadakan kunjungan (turne), karena terikat di Sekolah Negeri dimana ia mengajar. Lebih banyak ia membuat pembinaan di tempat di mana ia ditugaskan. Dampaknya nampak pada umat yang ingin segera dibaptis, tidak bisa menerima pembinaan yang maskimal dari Katekis/Guru Agama. Pada umumnya umat  pun mengeluhkan tentang keterbatasan tenaga pastoral ini. Mereka menyadari bahwa menjadi Katolik begitu sulit, tetapi sayangnya tidak diimbangi dengan tenaga yang memadai.

Dalam hal perkembangan iman umat, ada beberapa stasi yang memang sungguh melihat suatu nilai plus dalam aktivitas pewartaan Iman Katolik. Tentu saja semangat dan daya tanggap umat memerlukan imbangan pelayanan maksimal dari tenaga pastoral yang cukup memadai.

Hambatan-hambatan yang dirasakan adalah kondisi geografis khususnya jalan merupakan suatu hambatan praktis yang sering menyebabkan keterlambatan dalam kunjungan (bila hujan banjir dan berlumpur) dan  persebaran umat yang sporadis juga menjadi problem. Transportasi mahal, menyerap waktu dan tenaga.

Selain itu pendidikan umat relatif rendah. Kebanyakan orang tua tidak sekolah atau maksimal sampai SMP. Keadaan ekonomi umat yang tinggal di kota kecamatan tidak menjadi masalah, namun yang tinggal di daerah trans. dan si stasi-stasi tingkat ekonomi umat lemah.

NB: Artikel ini ditulis tahun 2006

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *