KomKep Keuskupan Palangkaraya : Menjadi Sukacita Injil di Tengah Masyarakat Majemuk

Betapa indahnya hidup yang kita jalani dengan hadirnya orang tua yang mengasihi dan menyayangi, saudara yang senantiasa mendukung dan sahabat yang selalu menghibur. Terkadang kita lupa untuk bersyukur atas rahmat kekeluargaan dan persaudaraan yang telah kita terima dan seringkali merasa kurang atas nikmatNya yang telah diberikan kepada kita. Kita lupa bahwa kita tidak hidup sendiri, bahwa masih banyak orang-orang yang hidup di luar sana tanpa punya rumah atau bahkan tak sempat mengenal keluarganya. Mereka yang mengalami kerasnya hidup di jalanan ataupun yang dibesarkan di panti-panti asuhan. Lalu, apa yang sudah kita berikan untuk mereka ?? karena sesungguhnya kita ada dan diciptakan untuk berbagi hidup dengan mereka…

—-

Siang itu, setelah mengikuti Misa Hari Minggu, masih dalam serangkaian kegiatan Organization Development : Leadership Komkep keuskupan Palangka Raya, kami menuju sebuah panti asuhan yang terletak di tengah Kota Ampah. Panti Asuhan ini bernama Panti Asuhan Rela. Panti ini tampak dingin dan sepi dari luar. Tak lama kemudian kami disambut seorang bapak yang terlihat masih muda, yang merupakan pengurus Yayasan Panti Asuhan ini.

Setelah mendapatkan begitu banyak peneguhan melalui kegiatan OD ini, saatnya bagi kami pun untuk berbagi apa yang telah kami terima. Berbagi sukacita. Yaaa, ini adalah tindakan nyata yang paling sederhana yang bisa kita lakukan bagi orang-orang di sekitar kita. Tindakan nyata berbagi kasih kepada sesame terutama di tengah masyarakat yang majemuk.

Pengurus yayasan menyampaikan bahwa anak-anak yang tinggal di panti ini berjumlah 15 orang dengan 3 orang anak perempuan dan 12 orang anak laki-laki. Yang paling kecil masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak dan yang paling besar sedang duduk di kelas 3 SMK. Di samping anggota team KomKep Palangkaraya, juga hadir OMK Ampah yang berjumlah 12 orang. Tentunya semakin menyemarakkan suasana. Setelah mendapatkan pengantar dari pengurus Yayasan, kami pun memulai acara yang dipersiapkan secara spontan. Acara yang dikemas dengan santai ini pun ternyata mampu melahirkan banyak canda tawa dan sukacita serta senda gurau antara satu sama lainnya.

Gerak lagu dipimpin oleh Elen dan kami juga dihibur oleh penampilan beberapa anak panti. Game sederhana  dimainkan bersama tanpa melihat latar belakang satu sama lain. Semuanya membaur bagaikan keluarga. Selain itu, disampaikan juga sharing peneguhan dari Lusia dan Reni terutama bertujuan untuk memotivasi anak-anak yang tinggal di panti. Lusia menyampaikan bahwa jangan takut bermimpi! Kita harus memiliki cita-cita setinggi langit, supaya Tuhan sendiri yang akan memeluk mimpi kita dan mewujudkannya. Karena dengan cita-cita kita memiliki arah tujuan hidup. Reni yang juga seorang perantau dan jauh dari keluarga berpesan kepada anak-anak ini bahwa jangan takut tinggal jauh dari orang tua dan keluarga, bapak ibu pengurus panti dan teman-teman yang tinggal di sini adalah keluarga kita. Bersemangatlah dalam belajar dan buktikan jika kita mampu membuat bangga orang kita.

Tidak banyak yang bisa kami lakukan di sana, berhubung kami harus segera kembali ke Palangka Raya. Akhirnya waktu kurang lebih 2 jam tak terasa cepat berlalu. Kami bahagia karena bisa berbagi bersama anak-anak di tempat ini, meskipun hanya berbagi sukacita. Acara kemudian ditutup dengan makan siang bersama dan foto bersama. Kami juga berbagi bingkisan kasih berupa keperluan sehari-hari bagi anak-anak di panti ini. Semoga apa yang kami bagikan dapat bermanfaat bagi anak-anak di tempat ini dan bermanfaat juga bagi kami sendiri agar dapat semakin peka untuk semakin banyak berbuat kasih bagi orang-orang di sekitar kami. Semoga.. Tuhan memberkati..

-lusiadewi-

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *