Analisis SWOT Perkembangan Orang Muda Katolik di Keuskupan Palangka Raya.

Sore hari tepat pada tanggal 23 Mei 2015, Komisi Kepemudaan Keuskupan Palangka Raya menggelar kegiatan Organizatkomkkep1ional Development (OD) Tahap kedua di Aula Komisi Keuskupan Palangka Raya. Karena kegiatan ini dirasa penting dan bermanfaat untuk pengembangan kapasitas sebagai pendamping OMK maka, Komkep berinisiatif mengundang para aktivis dan penggerak OMK dari seluruh paroki yang ada di Keuskupan Palangka Raya. Kegiatan ini diikuti oleh 41 orang peserta yang berasal dari 20 Paroki. Namun, ada beberapa paroki yang tidak mengirim utusannya yakni Paroki St. Theresia Rungan Manuhing, Paroki Raja Semesta Alam Nanga Bulik dan Paroki St. Josef Sukamara.

Hari yang pertama ini pertemuan memang sengaja dikhususkan hanya bagi team Komkep dan teman – teman pendamping dan aktifis OMK Paroki, Sharing ini tidak hanya sebagai ajang silahturahmi dan temu kangen. Namun, juga ajang membangun kembali jejaring yang pernah ada, serta bermaksud menggali apa saja informasi tentang sejauh mana Evangelisasi terhadap OMK saat ini berlangsung di tiap – tiap Paroki. Selain itu juga sharing ini juga bertujuan memperkenalkan Komkep dengan formasi yang baru, sehingga tidak ada lagi kesan bahwa Komkep adalah sebuah Team yang ekslusif diantara OMK yang lain.

Kesempatan ini coba dimanfaatkan untuk menggali apa saja informasi tentang permasalahan, kekuatan, tantangan dan peluang perkembangan OMK dimasing – masing Paroki mengingat begitu banyak latar belakang OMK dikeuskupan ini. Kondisi setiap paroki pun masing -masing berbeda, ada Komka yang memang sudah berjalan aktif dengan program kerja dan kegiatan rutinnya, ada Komka yang adem ayem tanpa aktifitas, ada Komka yang aktif hanya menjelang event tertentu, ada Komka yang masih dalam tahap menjaring OMK, bahkan ada paroki yang Komkanya aktif tanpa sepenuhnya ada dukungan umat, dan sebagainya. Berbagai macam permasalahan diatas adalah permasalahan dan dinamika klasik dalam dunia pendampingan OMK.

Dalam sharing ini Team Komkep dan para Pendamping OMK mencoba sama-sama belajar menganalisis dan belajar menemukan jawaban mengatasi permasalahan dan dinamika yang terjadi, bahkan beberapa pendamping OMK dari Dekenat Barito yang kita kenal saat ini punya jejaring yang bagus dan aktif dalam pendampingan OMK tidak sungkan – sungkan berbagi ilmu dan pengalamannya kepada teman-teman pendamping OMK yang lain. Berikut beberapa analisa data yang berhasil dirangkum dan dibagi menurut Dekenat masing – masing Paroki :

  1. Dekenat Barito
S = Strengths (Kekuatan) W = Weaknesses (Kelemahan) O = Opportunities (Peluang) T = Threats (Ancaman)
  1. Adanya pertemuan Rutin (temu OMK tingkat Paroki, Jaringan dan Dekenat)
  2. Ada gerakan Pembinaan OMK
  3. Ada Solidaritas yang baik antar sesama OMK
  4. OMK banyak dilibatkan dalam Tugas – tugas Gereja

 

  1. Dalam koordinasi acara, keterlibatan dalam kegiatan rutin kurang (lebih banyak terlibat jika ada kegiatan)
  2. Beberapa Paroki masih memerlukan dukungan pendampingan (terutama paroki pemekaran).
  3. Mayoritas pelajar SMA yang berasal dari Stasi (faktor alam dan transportasi)
  1. Mayoritas pelajar SMA (cakra waktu belajar yang lebih banyak)
  2. Touring ke stasi (Penjaringan OMK)
  3. Adanya Misa Pelajar (Penjaringan OMK)

 

 

 

 

 

  1. Tidak sepenuhnya dipercaya oleh umat (terutama karena kebanyakan OMK juga merupakan anak-anak putus sekolah dan punya masalah dengan Miras dan pergaulan)

 

 

 

 

 

  1. Dekenat Kotawaringan Barat
S = Strengths (Kekuatan) W = Weaknesses (Kelemahan) O = Opportunities (Peluang) T = Threats (Ancaman)
  1. Adanya pertemuan Rutin (temu OMK tingkat Dekenat)
  2. Adanya pertemuan antar OMK (meski tidak terlalu rutin)

 

 

 

 

 

  1. Adanya penokohan OMK
  2. Barisan OMK kurang solid
  3. Susahnya berkumpul dan mengumpulkan OMK (kendala Alam)
  4. Jumlah aktifis dan penggerak yang terbatas
  5. keterlibatan dalam kegiatan rutin kurang (lebih banyak terlibat jika ada kegiatan besar)
  1. Adanya aktifis dan penggerak (meski terbatas Jumlah)
  2. Mayoritas pelajar SMA (cakra waktu belajar yang lebih banyak)

 

 

 

 

  1. Jika dibiarkan terlalu lama diam bukan tidak mungkin gerakan OMK akan susah kembali dibangun dan diperluas (meski ada OMK)

 

 

 

 

 

  1. Dekenat Kotawaringan Timur
S = Strengths (Kekuatan) W = Weaknesses (Kelemahan) O = Opportunities (Peluang) T = Threats (Ancaman)
  1. Adanya pertemuan Rutin (temu OMK tingkat Paroki dan Dekenat)
  2. Adanya pertemuan antar OMK (meski tidak terlalu rutin)
  3. OMK banyak dilibatkan dalam Tugas – tugas Gereja

 

  1. Keterlibatan dalam kegiatan rutin kurang (lebih banyak terlibat jika ada kegiatan besar).
  2. Susahnya berkumpul dan mengumpulkan OMK (faktor Alam)
  3. Mayoritas pelajar SMA yang berasal dari Stasi (faktor alam dan transportasi)
  1. Adanya aktifis dan penggerak (meski terbatas Jumlah)
  2. Mayoritas pelajar SMA (cakra waktu belajar yang lebih banyak)
  3. Adanya gerakan usaha dana OMK

 

  1. Jika dibiarkan terlalu lama bukan tidak mungkin gerakan OMK akan susah diperluas (meski ada OMK)
  1. Dekenat Palangka Raya
S = Strengths (Kekuatan) W = Weaknesses (Kelemahan) O = Opportunities (Peluang) T = Threats (Ancaman)
  1. Adanya pertemuan Rutin (temu OMK tingkat Paroki dan Dekenat)
  2. Adanya pertemuan antar OMK (meski tidak terlalu rutin, berupa Rekoleksi dan rekreasi)

 

 

 

 

 

 

 

  1. Keterlibatan dalam kegiatan rutin kurang (lebih banyak terlibat jika ada kegiatan besar).
  2. Susahnya berkumpul dan mengumpulkan OMK
  3. Mayoritas pelajar SMA yang berasal dari Stasi (faktor alam dan transportasi)
  4. OMK yang aktif hanya itu – itu saja

 

 

 

 

  1. Adanya aktifis dan penggerak (meski terbatas Jumlah)
  2. Adanya gerakan usaha dana yang bisa menyokong Kas OMK
  3. Jaringan Komunikasi Lebih baik
  4. Mampu membuat kegiatan yang bersipat Spontan
  5. Belum ada regenerasi yang baik (karena kebanyakan OMK terutama di kota Palangka Raya hanya berkuliah)

 

 

  1. Tawaran hiburan lain lebih terasa disini

 

 

 

 

 

 

 

 

Melihat data diatas berdasarkan hasil pemaparan dari diskusi Pendamping dan Aktifis OMK, jika melihat secara garis besar tabel peluang tentu kita melihat selalu ada harapan untuk evangelisasi OMK diKeuskupan ini meskipun tantangan yang terlihat tidaklah mudah. OMK dengan dunianya yang sepintas terlihat seperti hura – hura, dinamis (mudah berubah – ubah), jiwa muda yang selalu ingin tahu tentu memerlukan wadah dan perhatian khusus dalam gereja. Namun, di sisi lain, OMK akan merasa lebih mampu dan yakin jika bisa mengerjakan segala sesuatu dengan kemampuannya sendiri, bahkan yang mustahil sekalipun. kemampuan inilah yang kadang kala tidak disadari. Andai kemampuan ini bisa ditata dengan baik, maka OMK pasti siap melanjutkan misi Gereja baik dimasa sekarang dan masa yang akan datang, disinilah dituntut kemampuan pendampingan dari para aktifis dan penggerak OMK.

Tidak perlu selalu meminta perhatian untuk diperhatikan, disanjung bak untaian emas, tetapi sebagai penggerak dan aktifis tentunya dengan cara positif kita harus segera mengambil peluang tersebut. Menunjukkan  bahwa sebenarnya kita mampu meskipun kita sering dipandang hanya sebelah mata. Terkadang kita juga sering dikritisi karena banyak kegiatan OMK yang nampak luarnya hanya bersenang-senang saja. Meski sebenarnya, tidak ada masalah dengan kegiatan yang berbau euphoria tersebut, karena memang itulah dunia orang muda saat ini. Hanya saja, melalui kegiatan tersebeut kita harus menemukan makna dan nilai di balik euphoria yang ada, sehingga selalu ada hal positif yang tertanam dalam hati dan ingatan, sehingga OMK bukan hanya tetap setia dan berkembang dalam komunitasnya tetapi juga mampu memperkaya pengalaman, mampu bertanggung jawab terhadap diri sendiri sehingga keberlangsungan hidup komunitas tetap berlanjut, terlebih menjadi teladan yang baik bagi setiap kehidupan disekitarnya.

Dalam analogi sederhana saja seandainya, dalam setiap tahun saja ada 10 orang OMK disetiap paroki yang secara setia dan sederhana menghayati imannya sebagai OMK laskar Kristus tentu dalam setahun kita akan memiliki 230 orang OMK yang Militansi, dan jika proses ini terus berlanjut dalam setiap kelipatan 3 tahun tentu dalam perayaan Palangka Raya Youth Day (PYD) kita akan menemukan pribadi – pribadi OMK yang sederhana namun mampu menggugah kepedulian banyak orang tentang dunia ini. Sederhana sekali bukan…???

Menutup tulisan ini ijinkan saya mengutip homili Paus Emerictus Benediktus XVI untuk Orang Muda Katolik diseluruh dunia :

“Bertumbuh dalam persahabatan dengan Kristus harus berarti mengenali pentingnya partisipasi suka cita dalam kehidupan parokimu, komunitas dan gerakan, juga perayaan Misa Minggu, penerimaan Sakramen Tobat yang sering, dan pemeliharaan doa pribadi dan meditasi tentang sabda Allah. Persahabatan dengan Yesus juga akan menuntunmu untuk menjadi saksi iman dimanapun kamu berada, bahkan ketika kamu bertemu penolakan atau indiferens (sikap acuh tak acuh). Kita tidak bisa bertemu Kristus dan tidak ingin untuk membuatnya dikenal orang lain. Jadi jangan simpan Kristus untuk dirimu sendiri! Bagilah sukacita imanmu dengan orang lain. Dunia memerlukan kesaksian imanmu, dunia sungguh membutuhkan Allah.”

Teruslah Berkarya Para Pendamping dan Aktifis OMK, Keluar dan Temukan Sebanyak Mungkin OMK yang Hilang dalam Suka Cita Injil.

Selamat Berkarya.

Tuhan Yesus Memberkati.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *