TEMU OMK DEKENAT BARITO MUARA TEWEH, 25 – 28 JUNI 2015

Kegiatan Temu Orang Muda Katolik se-Dekenat Barito merupakan agenda rutin tiap 2 tahunan. Kegiatan ini OMK6melibatkan 8 Paroki yang ada di wilayah Dekenat Barito yaitu Paroki St. Clemens Puruk Cahu, Paroki Maria De La Salette Muara Teweh, Paroki St. Monfort Pir Butong, Paroki St. Yohanes Patas, Paroki St. Petrud Kanisius Kandui, Paroki St. Petrus dan Paulus Ampah, Paroki St. Paulus Buntok, dan Paroki St. Mikael Tamiyang Layang. Pada tahun 2015 ini, temu OMK Dakenat Barito dilaksanakan di Paroki Muara Teweh, tepatnya di Komplek Sekolah Katolik Santa Maria. Melalui kegiatan ini, gereja turut hadir dalam pembinaan secara khusus terhadap Orang Muda Katolik (OMK) serta memberikan kesempatan bagi kaum muda agar terus terlibat aktif dalam kehidupan menggereja.

TEMA

Tema yang diangkat adalah ‘Ikutlah Aku’ dengan sub tema ‘Orang Muda Katolik terpanggil, terlibbat aktif dan kreatif dalam hidup menggereja, bermasyarakat, melindungi ciptaan serta menghadapi pasar bebas’ Diharapkan dengan adanya tema dan sub tema ini, OMK menyadari akan tanggung jawabnya terhadap Gereja dan bangsa serta peduli terhadap kelestarian lingkungannya juga semakin mempererat rasa persaudaraan di antara seluruh OMK di Dakenat Barito ini.

WAKTU KEGIATAN

Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 (empat) hari yaitu tanggal 25 – 28 Juni 2015. Bertempat di Komplek Sekolah Katolik Yayasan St. Maria Muara Teweh.

PESERTA

Peserta yang hadir dalam Temu OMK ini berjumlah 357 orang dengan rincian Paroki Muara Teweh sebanyak 80 orang, Paroki Patas sebanyak 54 orang, Paroki Ampah sebanyak 50 orang, Paroki Kandui sebanyak 50 orang, Paroki Tamiyang Layang sebanyak 50 orang, Paroki Pir Butong sebanyak 33 orang dan Paroki Puruk Cahu sebanyak 40 orang. Paroki Buntok tidak mengikuti kegiatan ini karena sedang melakukan persiapan HUT Emas Parokinya.

BENTUK KEGIATAN

Panitia yang berjumlah 89 orang ini telah bekerja keras dan berusaha menyajikan berbagai macam acara dalam bentuk yang menarik di antaranya seminar, perlombaan, aksi dan hiburan. Tidak hanya berusaha membekali OMK dengan pengetahuan baru lewat tema-tema seminar yang up to date, tetapi juga memberikan kesempatan bagi OMK untuk mengekspresikan potensi dan bakat lewat pentas seni dan berbagai macam perlombaan yang menarik serta tidak lupa mengajak OMK untuk peduli terhadap lingkungannya dengan melakukan aksi penanaman pohon.

SEMINAR

  1. Tema : ‘’OMK : Mengasah Daya Saing Mengarungi Pasar Bebas”

Tema ini dibawakan oleh Team Komisi Kepemudaan Keuskupan Palangka Raya dengan narasumber RP Andreas Tri Adi Kurniawan, MSF. Dengan tema ini, OMK diajak untuk mengikuti isu global yang tengah ramai dibicarakan yaitu mengenai pasar bebas. Pasar bebas adalah kondisi di mana mekanisme pasar dilakukan secara bebas oleh individu, tanpa adanya intervensi dari pemerintah. OMK sebagai generasi penerus bangsa dan Gereja harus peduli terhadap isu global yang satu ini, terlebih pada awal tahun depan, Indonesia akan menghadapai pasar bebas di tingkat Asia. ArtinyaOMK1, iklim persaingan akan semakin dirasakan. Maka sebagai Orang Muda kita sebaiknya mengikuti isu global dengan cara membiasakan budaya membaca dan berdiskusi, serta berusaha untuk mengasah daya saing seperti dengan cara mengoptimalisasikan ketrampilan, potensi dan bakat; mengubah mind set dan mentalitas serta berusaha membangun jaringan dengan berbasis kearifan lokal. Pasar bebas telah sampai pada kita, hanya saja kita kurang menyadarinya, berbagai macam dampak yang terjadi, hendaknya tidak membuat kita kalah melainkan sebagai OMK yang memiliki kualitas, kita akan mampu menjadi pemenang. Untuk itu, Gerejalah, lebih khusus lagi Komunitas Orang Muda Katolik menjadi tempat bagi kita untuk menyaring berbagai macam dampak negatif yang diakibatkan oleh pasar bebas lewat kegiatan-kegiatan positif yang bisa kita lakukan bersama teman-teman OMK. Sehingga kita mampu menjadi pribadi yang siap dan tangguh dalam menghadapi pasar bebas.

  1. Tema : “ Dari Dosa Ekologis Menuju Pertobatan Ekologis”

Tema yang menarik ini dibawakan oleh RP Agustinus Suyadi, O.Carm. Sejalan dengan semangat OMK Dekenat Barito untuk selalu menggaungkan tentang ‘Go Green’ dan juga sejalan dengan visi misi Keuskupan Palangka Raya mengenai menjaga keutuhan ciptaan melalui kepedulian terhadap lingkungan hidup, tema ini mengantarkan kita pada pemahaman mengenai kecintaan terhadap lingkungan hidup lewat cara yang berbeda. Dengan mencintai alam, menjaga keutuhan ciptaan, menjaga lingkungan sekitar; alam, flora dan faunanya berarti kita telah mewujudnyatakan kecintaan kita terhadap Tuhan. Think globally, act locally adalah pesan yang ditanamkan lewat materi ini; bagaimana kita dengan cara-cara yang sederhana dan setia  mencintai Tuhan dan alam ciptaanNya dengan menjaga lingkungan sekitar kita, seperti menaruh sampah pada tempatnya ataupun menanam tanaman di pekarangan rumah kita.

  1. Tema : ‘’Sustainable Living – Living in Sustainable Environment”

Tema ini dibawakan oleh Pasutri Antonius S. Nugroho dan Dinar Ari W, narasumber tamu yang berasal dari Jakarta dan juga aktivis gereja. Melalui tema ini, OMK diajak untuk menyadari bahwa manusia harus hidup dalam suatu harmoni dengan alam dan berusaha menciptakan lingkungan hidup yang berkelanjutan demi masa depan seluruh ciptaan.untu itu OMK diajak untuk membuat langkah-langkah yang sistematis, terencana dan berlanjut baik secara ekonomi, sosial, politik, pendidikan, dan seluruh sendi kehidupan manusia agar tercapainya suatu kehidupan yang terus berlanjut ke generasi berikutnya.

  1. TALK SHOW : Aksi Panggilan

Untuk taksipanggilanema kali ini PRIMABATI Keuskupan Palangka Raya menyajikan seminar dengan nuansa yang berbeda yaitu dengan menampilkan ‘talk show’. PRIMABATI adalah singkatan dari Persaudaraan Imam, Biarawan dan Biarawati. Talk show ini dipandu oleh RP Andreas Tri Adi Kurniawan, MSF selaku pengurus PRIMABATI dan juga mengundang Sr Felicia, MC dari Palangka Raya sebagai anggota PRIMABATI. Selain itu juga, pada talk show ini mengajak beberapa suster, frater, diakon dan bruder yang terlibat sebagai pendamping pada acara temu dekenat ini untuk berbagi cerita mengenai kehidupan panggilannya, tentang suka dukanya menjadi Abdi Allah dan juga cerita menarik yang membuat mereka akhirnya memutuskan bekerja di ladang Tuhan. Beberapa Ordo dan Kongregasi yang terlibat dalam talk show ini adalah suster TMM dan KYM yang berkarya di Puruk Cahu, suster SFD yang berkarya di Muara Teweh, suster MC yang berkarya di Palangka Raya, bruder MSF yang berkarya di Patas, romo O.Carm yang berkarya di Kasongan serta diakon projo yang berkarya di Puruk Cahu.

Talk show ini cukup menarik para OMK karena banyak di antara mereka yang mengajukan  pertanyaan kepada para imam, biarawan, biarawati yang pada saat itu didapuk langsung menjadi narasumber. Sebuah cara yang cukup menarik yang dapat dipakai sebagai promosi panggilan. Berbagi kisah nyata dan real yang ditemui dalam hidup panggilan adalah salah satu cara agar OMK pun mengetahui bagaimana hidup panggilan itu sendiri dan pada akhirnya sebuah cara pula untuk menarik para OMK agar terlibat langsung dalam hidup panggilan.

PERLOMBAAN

Temu OMK Dekenat Barito memang kental dengan suasana perlombaan. Ada berbagai macam perlombaan yang diOMK2laksanakan, ada yang dilaksanakan sebelum kegiatan ini berlangsung sebagai wujud dari kesiapan dan keterlibatan OMK di masing-masing paroki atau disebut juga Lomba Pra Temu OMK dan juga lomba-lomba selama kegiatan temu OMK berlangsung. Tentunya, persiapan yang matang telah dilakukan oleh masing-masing paroki. Tiap paroki berusaha menampilkan yang terbaik dari yang mereka punya dan berharap menjadi pemenang. Namun, bukan semangat kompetisi yang ingin ditonjolkan tetapi keterlibatan dan partisipasi serta semangat juang yang ingin disampaikan dari setiap perlombaan yang ada.

LOMBA PRA TEMU DEKENAT

LOMBA LOGO DEKENAT

Lomba Logo Dekenat dimenangkan oleh OMK Paroki Maria De La Sallete, Muara Teweh. Pada logo ini juga memuat unsur etnik, kekatolikan dan orang muda; semngat muda yang berjiwa Katolik dan tidak meninggalkan akar budayanya.

LOMBA BAK SAMPAH RAMAH LINGKUNGAN

Bak Sampah yang dilombakan ini harus memenuhi kriteria berasal dari barang bekas dan berbahan dasar kayu. Tentu saja kreativitas OMK turut menjadi penilaian dalam lomba ini. Pemenang Lomba Bak Sampah Ramah Lingkungan adalah OMK Paroki Petrus dan Paulus Ampah.

LOMBA TEMU DEKENAT

Pada saat Temu OMK juga dilaksanakan berbagai macam lomba yang menarik. Panitia berharap di tengah dunia ‘gadget’ seperti saat ini, OMK tetap aktif dan terlibat dalam kehidupan menggereja dan tidak lupa pada tradisinya. UnOMK4tuk itum, panitia mengadakan berbagai macam lomba seputar liturgis dan juga permainan tradisional.

Berikut adalah daftar OMK Paroki pemenang lomba :

  1. Paduan Suara :     OMK Paroki St. Petrus dan Paulus, Ampah
  2. Mazmur :               OMK Paroki St. Petrus Kanisius, Kandui
  3. Lektor :                   OMK Paroki St. Clemens, Puruk Cahu
  4. Cerdas Cermat Alkitab :         OMK Paroki St. Petrus Kanisius, Kandui
  5. Perkusi Mars OMK :               OMK Paroki St. Maria De La Salette, Muara Teweh
  6. Bakiak                 :                      OMK Paroki St. Ma ria De La Salette, Muara Teweh
  7. Enggrang :                                OMK Paroki St. Mikael, Tamiyang Layang
  8. Sumpit :                                    OMK OMK Paroki St. Petrus Kanisius, Kandui 

AKSI

Kegiatan Temu Dekenat Barito ini tidak hanya kegiatan yang berupa seminar saja atau lomba saja dan unjuk bakat saja, tetapi juga sebuah kegiatan yang lengkap. Karena OMK tidak hanya sebagai penerima masukan baik berupa materi atau apa saja, tetapi juga sebuah wadah untuk mengatualisasikan apa yang telah diterima selama acara berlangsung. Sejalan dengan visi Dekenat Barito untuk selalu pro “Go Green” maka tepatlah jika pada pertemuan ini, panitia mengajak seluruh peserta mencintai lingkungannya dengan melakukan penanaman bibit pohon Gaharu.

Bibit Gaharu sebanyak 500 buah ini merupakan sumbangan dari Dinas Kehutanan Kabupaten Barito Utara. Panitia dan peserta menanam bibit ini di sekitar komplek Sekolah Yayasan St. Maria. Selain itu, aksi sederhana yang peserta lakukan adalah pembersihan di sekitar lokasi kegiatan. Serta, bak sampah ramah lingkungan yang tadinya dipergunakan untuk lomba, diserahkan kembali kepada Yayasan St. Maria sebagai kenang-kenangan dan ucapan terima kasih karena telah bersedia meminjamkan tempat untuk lokasi acara Temu Dekenat Barito ini.

Akhirnya kegiatan selama 4 hari 3 malam ini pun berakhir sudah..

Semoga segala sukacita yang di dapat dapat dibagikan kepada OMK di parokinya masing-masing..

Semoga segala materi yang diterima dapat menjadi bekal kehidupan di masa ini dan masa yang akan datang..

Semoga pengalaman yang dirasakan dapt menjadi sumber kekuatan dalam mengarungi kehidupan..

Semoga OMK dapat mewartakan sukacita Injil di tengah masyarakat..

Sampai bertemu di Temu Dekenat Barito selanjutnya..

Sampai bertemu di Paroki St. Petrus dan Paulus, Ampah..

Semoga..

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *