Paus Minta Gereja-gereja di Seluruh Dunia Dibuka Selama 24 jam untuk Pengakuan dan Doa.

Paus Fransiskus mengajak setiap paroki di seluruh dunia untuk membuka pintu gereja-gereja mereka selama 24 jam pada pengakuan dosaJumat dan Sabtu (13-14 Maret), sehingga umat beriman bisa berpartisipasi  dalam Sakramen Pengakuan dan Adorasi Ekaristi.

Inisiatif Prapaskah, yang diselenggarakan oleh Dewan Kepausan untuk Evangelisasi, Vatikan, dengan diberi nama  ”24 Jam untuk Tuhan” bertujuan   untuk berefleksi dan berdoa, kesempatan untuk berbicara dengan seorang imam (mendengar pengakuan).

Tema yang dipilih untuk inisiatif tahun ini – “Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar” (Efesus 2: 4).

Keuskupan-keuskupan, paroki-paroki dan komunitas-komunitas di seluruh dunia diajak  untuk beradaptasi dengan inisiatif tersebut sesuai situasi  dan kebutuhan setempat. Sebuah poster acara tersebut dapat di-download  di www.novaevangelizatio.va.

Paus Fransiskus akan membuka inisiatif itu pada hari ini, 13 Maret  di Basilika Santo Petrus, ulang tahun kedua kepausannya. Dia diperkirakan akan mengulangi apa yang dia lakukan pada pembukaan tahun lalu, ketika ia mengejutkan  publik  dengan mengaku lebih dahulu. Ia  kemudian menghabiskan sekitar 40 menit mendengar pengakuan di basilika.

Paus Fransiskus berbicara tentang inisiatif itu dalam Pesan Prapaskah 2015.

“Sebagai pribadi, kita tergoda oleh ketidakpedulian,” tulis Bapa Suci. “Dibanjiri dengan laporan berita dan tayangan gambar terkait penderitaan manusia, kita sering merasa tidak mampu untuk membantu.”

“Pertama, kita  berdoa dalam persekutuan dengan Gereja di bumi dan di surga,” kata Paus. “Janganlah kita meremehkan kekuatan doa! 24 Jam untuk inisiatif Tuhan, yang saya harap akan diadakan  pada 13-14 Maret di seluruh paroki, juga di tingkat keuskupan.”

Ditanya bagaimana umat beriman di seluruh dunia bisa banyak berpartisipasi, Presiden Dewan Kepausan Evangelisasi, Uskup Agung Rino Fisichella, mengatakan kepada National Catholic Register bulan lalu bahwa keberhasilan acara tersebut tergantung pada seberapa banyak “kita para imam yakin tentang  inisiatif yang baik ini” dan  gereja-gereja hendaknya dibuka untuk jangka waktu tersebut  meski merupakan sebuah “tantangan”.

“Ini bukan hanya masalah keamanan, bukan hanya masalah mengatasi kesulitan yang kita hadapi. Ini adalah tantangan untuk memahami bagaimana kita dapat menggunakan kesempatan  selama 24 jam, menjadi tanda konkret rahmat dan menyambut orang-orang ke gereja kita,” katanya.

Inisiatif ini berupaya  mengulang keberhasilan  tahun lalu di Roma. Umat Katolik baik katekumen maupun yang telah dipermandikan, kebanyakan  orang-orang muda, berdiri di luar gereja dan mengundang orang yang lewat untuk masuk ke gereja.

Uskup Agung Fisichella mengatakan di Gereja Santa Maria di Trastevere penuh dengan orang-orang muda yang datang mengaku dosa.

Sumber: ucanews.com

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *