Ribuan orang Kristen adakan aksi solidaritas dengan biarawati lansia yang diperkosa
Ribuan orang Kristen berunjuk rasa di Kolkata, India pada Senin untuk menunjukkan kemarahan mereka terkait perkosaan terhadap seorang biarawati lansia belum lama ini. Sekitar 4.000 orang Kristen, termasuk biarawati dan imam memegang lilin bernyala, menyanyikan lagu-lagu pujian dan berdoa saat mereka berkumpul di sebuah taman umum.
Uskup Agung Thomas D’Souza dari Keuskupan Agung Calcutta, penyelenggara utama reli itu, menyebut acara itu sebagai “aksi solidaritas, bukan aksi protes”. Ia mengatakan bahwa ia ingin menunjukkan bahwa orang Kristen di Kolkata bersatu pada saat mereka “rasa sakit dan sedih”. “Kami harus protes terhadap aksi kejahatan tersebut, dan menuntut penangkapan para pelaku,” katanya kepada ucanews.com. “Kejahatan seperti itu tidak boleh terjadi di setiap tempat, setiap saat.” Florence Gonsalves, seorang wanita yang berpartisipasi dalam reli itu, mengatakan mereka juga berdoa “bagi perdamaian dan orang saling menghormati sebagai manusia”.
Serangan terhadap biarawati, 71, terjadi pada Jumat pekan lalu setelah perampok masuk ke biaranya di kota Ranaghat, sekitar 80 kilometer dari Kolkata. Pada Senin polisi mengatakan bahwa 10 orang telah ditahan untuk dimintai keterangan, namun tidak ada penangkapan telah dilakukan, meskipun wajah empat dari perampok itu ditangkap CCTV. Savarimuthu Sankar, juru bicara Keuskupan Agung Delhi, mendesak respon cepat dari pemerintah. ”Polisi setempat harus menunjukkan ketulusan,” katanya. Pastor Sankar mengatakan pemerkosaan suster itu tidak boleh dianggap sebagai insiden terpisah. Serangan terhadap suster itu adalah yang terbaru dalam serangkaian kasus perkosaan di India dan terjadi setelah serentetan serangan terhadap gereja-gereja yang mendorong Perdana Menteri Narendra Modi dari nasionalis Hindu berjanji untuk menindak tegas terkait kekerasan agama. Para imam dan pemimpin Protestan lainnya menuduh serangan-serangan tersebut pada kelompok garis keras agama, dan telah terjadi secara simultan sejak Modi meraih kekuasaan pada pemilu Mei lalu.
Modi telah banyak dikritik karena tidak berbicara terkait kekerasan agama dan juga telah menghadapi kritik akibat sikap diamnya tersebut. Kantor Perdana Menteri telah meminta “laporan langsung tentang fakta dan tindakan yang diambil” mengenai pemerkosaan dan serangan lain di sebuah gereja di Hisar, negara bagian Haryana, menurut juru bicara perdana menteri itu. Menteri Junior Federal untuk Urusan Dalam Negeri Kiren Rijiju, juga mengatakan kepada ucanews.com pada Selasa bahwa pemerintah telah meminta laporan rinci dari negara bagian Bengal Barat terkait serangan di sekolah biara itu. “Kami telah meminta pemerintah Bengal Barat untuk memberikan rincian terkait keamanan yang ada di biara dan le
mbaga pendidikan serta karya sosial lain di negara bagian itu,” katanya.
Sumber: ucanews.com