Tahbisan Tiga (3) Diakon Diosesan Palangka Raya & HUT Paroki St. Klemens Puruk Cahu.

Perayaan Tahbisan Diakon.

Bertepatan dengan  HUT ke 49 Paroki St. Klemens Puruk Cahu pada tanggal 23 November 2016, ada moment istimewa yang mendatangkan rasa syukur dan sukacita secara khusus bagi umat Paroki St. Klemens Puruk Cahu dan bagi segenap umat katolik di Keuskupan Palangka Raya pada umumnya. Moment tersebut yaitu ditahbiskannya 3 frater calon imam diosesan Palangka Raya menjadi Diakon sebagai tahap jenjang menuju tahbisan imamat. Ketiga frater diakon tersebut yaitu, Diakon Antonius Sigit Pribadi, Diakon Antonius Tomo Widjoyo dan Diakon Romanus Romans.

Perayaan Ekaristi tahbisan diakon dimulai pada pukul 10.00 Wib di gereja St. Klemens Puruk Cahu. Perayaan Ekaristi tahbisan dipimpin oleh Mgr. Aloysius Sutrisnaatmaka, MSF sebagai pentahbis dan didampingi oleh RD. Silvanus Subandi (Vikjen) dan RD. Alfonsus Danang Widianggoro sebagai konselebran. Selain itu juga bersama 17 pastor konselebran lainnya yang turut hadir ambil bagian dalam perayaan penuh rahmat itu.

Perayaan Ekaristi berjalan dengan cukup meriah dan khidmat dengan didukung oleh kelompok koor dari Paroki St. Klemens Puruk Cahu. Lagu-lagu liturgy yang dibawakan diiringi dengan music keroncong menambah suasana kemeriahan upacara pentahbisan. Dalam Perayaan tahbisan tersebut dihadiri oleh cukup banyak umat baik itu yang datang dari stasi-stasi yang ada di paroki St. Klemens Puruk Cahu maupun umat yang datang dari luar paroki Puruk cahu seperti Muara Teweh, Buntok dan Palangka Raya. Hadir pula keluarga Diakon Antonius Tomo Widjoyo yang datang jauh-jauh dari Solo Jawa Tengah yang sempat memncicipi perjalanan 15 jam lamanya dari Palangka Raya menuju Puruk cahu. Sedangkan keluarga diakon Sigit dan diakon Romans tidak sempat hadir dikarenakan sesuatu hal. namun keua diakon ini tidak berkecil hati, karena sudah ada banyak umat yang hadir dan datang. Mereka datang untuk mendukung dan mendoakan ketiga diakon tersebut. Selain itu juga hadir Bpk. Ferdi M. Yoseph selaku Bupati Murung Raya beserta jajaran pemerintahannya.

Perayaan Ekaristi pentahbisan diakon berlangsung kurang lebih tiga jam lamanya, namun meski begitu umat tetap setia mengikuti dengan penuh khidmat.

Palangka Raya – Puruk Cahu: Lima belas jam perjalanan seru nan menantang.

Perjalanan rombongan dari Palangka Raya yang akan menghadiri perayaan ekaristi tahbisan diakon  di Puruk cahu menempuh perjalanan yang cukup lama, seru dan menantang. Kami rombongan berangkat dari Palangka Raya pukul 07.00 pagi dengan menggunakan 7 kendaraan roda empat. Rombongan tersebut terdiri dari Bapak Uskup, para imam, frater, suster dan beberapa umat. Ketika berangkat dari Palangka Raya, cuaca sepertinya kurang bersahabat dikarenakan hujan yang turun dengan cukup lebat sejak dari malam hari. Meski dalam cuaca yang kurang bersahabat tersebut kami berangkat dengan sukacita. Rute jalan yang kami tempuh adalah jalan trans Kalimantan via Kuala Kurun dengan maksud untuk menyingkat jarak tempuh yang kalau dihitung-hitung selisih 100 km sekian atau dua jam lebih.

Di awal perjalanan dari Palangka Raya ke Kuala Kurun berjalan dengan lancar karena jalanan terbilang mulus beraspal. Sesampai persimpangan Kuala Kurun menuju arah Puruk Cahu tepatnya di simpang Sei Hanyo, kami rombongan beristirahat di warung sambil menikmati kopi panas dan gorengan berhubung hari hujan dengan cukup deras. Waktu menunjuk pukul 09.30 wib. setelah menikmati kopi dan gorengan, kami melanjutkan perjalanan, 30 km pertama perjalanan berjalan dengan lancar dan aman karena jalan sudah beraspal. Namun begitu melewati Sei Hanyo jalan yang akan kami lewati sepertinya tidak bersahabat karena jalanan becek dan licin akibat hujan. Kami rombongan berhasil melewati pada jalan becek yang pertama. Namun beberapa kilometer setelahnya kami menemui kendala dengan jalan yang berlumpur dan ternyata sudah ada satu truk yang terjebak sehingga menghambat perjalanan kami.

Menunggu tiga jam lamanya.

Meski jalan yang berlumpur dan ada kubangan yang cukup dalam, kami mencoba nekat menerobos jalan tersebut, yang akhirnya membuat salah satu kendaraan dari kami akhirnya turut “terpaku” disamping mobil truk tadi. Dan inilah yang akhirnya membuat kami harus menunggu tiga jam lamanya. Atas kerja keras dan juga bantuan alat berat dari perusahaan kelapa sawit, akhirnya mobil kami berhasil melewati jalan becek yang cukup melelahkan kami karena harus mendorong. Hambatan jalan kedua telah berhasil kami lewati akan tetapi ternyata masih banyak jalan becek nan berlumpur lainnya yang terpaksa membuat kami harus mendorong mobil kami ramai-ramai. Syukur berkat kerjasama dan kerja keras kami, akhirnya kami bisa melewati jalan trans Kalimantan dengan memakan waktu 15 jam lamanya di mana kami tiba di Puruk Cahu pukul 23.00 wib.

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *