Bukit Doa Karmel, 22-23 Agustus 2015.
Setelah sempat tertunda beberapa kali karena padatnya acara temu OMK per dekenat, pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 22 dan 23 Agustus 2015 tim Komkep Keuskupan Palangka Raya mengadakan rekoleksi bersama di Bukit Doa Karmel Tangkiling. Rekoleksi ini tidak bisa dihadiri oleh semua anggota tim karena kesibukan masing-masing. Rekoleksi dihadiri oleh : David, Dedy, Putra Barsel, Reni L, Reny, Lusi, Nanda dan Dian. Tema rekoleksi kali ini adalah “menjadi pribadi yang lebih sehat”. Rekoleksi dibimbing langsung oleh koordinator Komisi Kepemudaan keuskupan Palangka Raya, RP. Andreas Tri Adi Kurniawan, MSF.
Rekoleksi dibagi dalam t
Setelah makan malam, acara dilanjutkan dengan sesi kedua. Sesi kedua berisi pemahaman dan langkah-langkah konkret bagaimana orang diajak mengenal siapa dirinya, terutama melalui orang lain yang memiliki kedekatan relasi. Pengenalan ini meliputi sikap, sifat, dan kecenderungan dengan sedikit menggunakaan sekelumit teori “kepribadian” gunung es. Melalui cara-cara sederhana mereka diajak untuk melihat dan menyadarii bahwa di dalam diri manusia terdapat “alam bawah sadar” yang secara efektif mempengaruhi pribadi seseorang. Secara singkat pula mereka diajak untuk melihat alam bawah sadar, menemukan akar alam bawah sadar dan mencoba mengangkatnya ke alam sadar. Dari sharing pengalaman tentang proses dalam sesi kedua nampak bahwa peserta rekoleksi bersungguh-sungguh dan memiliki antusias yang tinggi.
Acara hari pertama ditutup dengan doa malam.
Hari berikutnya, rekoleksi diawali dengan perayaan ekaristi bersama para suster dan beberapa umat. Setelah perayaan ekaristi dan sarapan, rekoleksi dilanjutkan dengan sesi ketiga. Para peserta rekoleksi diajak untuk belajar menemukan relasi personal di masa lampau yang bisa jadi adalah akar dari kecenderungan-kecenderungan manusiawi saat ini. Pastor Andre menekankan bahwa rekoleksi ini baru awal mencicipi proses menuju kesehatan pribadi. Perlu keinginan kuat dan kerja keras serta ketekunan. Kata kuncinya adalah kerendahan hati untuk menerima setiap penemuan-penemuan sekecil apapun, karena hal itu sangat berguna.
Setelah selesai sesi ketiga yang diakhiri dengan doa bersama, kami membersihkan kamar, ruang makan dan dapur. Sebelum meninggalkan Bukit Doa, kami berpamitan kepada suster. Rekoleksi kami tutup dengan makan siang dengan menu bakso, mie dan es buah. Proficiat.